Tugas Ulasan Artikel MSDM

Posted Jumat, 20 Januari 2012 by juni

Ulasan Artikel ke1.
Judul               : Meninggalkan Pola Ajar Guru Tempo Dulu.
Ditulis oleh      : Admin
            Pendidikan sangat penting bagi kemajuan bangsa, maka dari itu Indonesia mencanangkan wajib belajar bagi masyarakat Indonesia. Untuk mensukseskan wajib belajar sangat di tuntut tenaga pendidik yang benar-benar ahli (profesional). Guru sangat berperan terhadap kualitas pendidikan. Boulter, Dalziel, dan Hill (2003), mengemukakan kompetensi adalah suatu karakteristik dasar dari sesesorang yang memungkinkannya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Menurut peraturan pemerintah No. 101 Tahun 2000, kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan, sikap perilaku yang diperlukan dalam tugas dan jabatannya. di era yang global ini guru harus lebih banyak belajar untuk dapat meningkatkan kompetensinya. Seorang guru harus dapat melakukan inovasi-inovasi pembelajaran di kelas agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Seorang pendidik atau guru harus dapat menampakkan kualitas dirinya. Dalam proses belajar mengajar, peran guru tidak hanya sekedar membantu proses belajar mengajar tetapi lebih dari itu seorang guru harus dapat berperan sebagai konselor, motivator, dan fasilisator agar proses pembelajaran siswa berjalan lebih efektif. Selain itu seorang pendidik harus memiliki sikap yang tulus dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan didrinya sendiri serta seorang pendidik harus senantiasa menbelajarakan diri, otodidaktif dan menyediakan waktu untuk membaca buku- buku yang bermanfaat dan menambah wawasan.

Ulasan artikel ke 2
Judul               : Suatu Gejala Negatif Guru Menomorduakan Sekolah
Ditulis oleh      : Marjohan
            Guru merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan sekolah. Maju mundurnya kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas guru. Untuk memperoleh siswa dengan SDM yang tinggi, maka dibutuhkan SDM guru yang tinggi pula. Cuplikan artikel di atas merupakan gambaran betapa kualitas seorang guru sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan. Guru atau pendidik harus mempunyai motivasi yang kuat untuk meningkatkan kualitas dirinya, karena motivasi inilah yang menentukan guru dalam bekerja. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan (Hasibuan, 1999). Sekarang ini cukup banyak guru-guru yang memiliki motivasi rendah dalam bekerja. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi di bandingkan pendidikan atau sekolah. Sebagai contoh Guru-guru sibuk dengan bisnis sampingan untuk menambah penghasilan guru, tema pembicaraan guru-guru setiap hari pada jam istirahat di kantor adalah tentang hobi, mode pakaian, masalah keluar teman serta perlengkapan rumah tangga. Tak jarang pula guru-guru yang memperoleh gaji yang minus atau kecilakibat terjerat kredit mengabaikan tugas dan tanggung jawab. Motivasi untuk datang ke sekolah berkurang. Keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan pun juga berkurang dan bahkan ada yang tidak memikirkan sama sekali. Yang mereka pikirkan hanya bagaimana cara untuk dapat menyelesaikan pembayaran kredit secepatnya hal inilah yang membuat para guru menomor duakan sekolah.
            Kini sudah saatnya para guru atau pendidik untuk kembali memacu kualitas pendidikan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan motivasi yang ada dalam diri seorang guru untuk meningkatkan kualitas dirinya serta mengembalikan budaya menomorsatukan sekolah. Selain itu kepala sekolah selaku pemimpin dari sekolah juga harus ikut berperan dalam peningkatan motivasi seorang guru dalam bekerja, bangunan fisik sekolah juga perlu ditata disamping itu faktor-faktor luar yang dapat membuat melemahnya semangat guru-guru untuk mengabdi dan berbakti sangat dibutuhkan supervise oleh pihak atasan dan teman-teman sekolah. Bila berbagai hal telah dibenahi diharapkan kualitas mutu pendidikan juga meningkat.
Ulasan artikel ke 3
Judul               : Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad Pengetahun
Ditulis oleh      : Dra. Ani M.Hasan,M.Pd
            Pegembangan profesionalisme guru sangat diperlukan apalagi di abad pengerahuan seperti sekarang ini. Guru di tuntut untuk mempunyai pengetahuan maupun keterampilan untuk dapat memenuhi tuntutan zaman. Trilling dan Hood (1999) mengemukakan bahwa perhatian utama pendidikan di abad 21 adalah untuk mempersiapkan hidup dan kerja bagi masyarakat.nasanius (1998) mengungkapkan bahwa kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa.
            Pendidikan di abad pengetahuan menuntut adanya manajemen pendidikan yang modern dan professional dengan bernuansa pendidikan. Menurut Makagiansar (1996) memasuki abad 21 pendidikan akan mengalami perubahan  paradigma yang meliputi pergeseran paradigma
1.dari belajar terminal ke belajar sepanjang hayat
2. Dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistic
3. Dari citra hubungan guru-murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan kemitraan dst.
Yang paling penting , paradigma baru pembelajaran ini memberikan peluang dan tantangan yang besar bagi perkembangan professional, baik pada preservice dan inservice guru. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan profesionalisme guru adala dengan cara program sertifikasi, PKG (Pusat Kegiatan Guru), KKG (Kelompok Kerja Guru) yang memungkinkan para guru untuk berbagi pengalaman dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnya.   

Posting Komentar